Rabu, 19 Agustus 2009

Pendidikan Informal

PENDIDIKAN INFORMAL

OLEH: ROBI PERMANA

1. Pendidikan

Dalam UU RI no 2 tahun 1909 tentang system pendidikan Bab 1 pasal 1 ayat 1 dikemukakan sebagai ebrikut:

“pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan dating”.

Sedangkan ditinjau dari Perndidikan Agama Islam (PAI), definisi pendidikan dikemukakan sebagaii berikut:

“pendidikan islam ialah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, rohani, akal dan potensi anak didik tumbuh dan berkemebang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat Islami.

Dari definisi yang dikemukakan dalam dua aspek tadi, intinya pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pentingnya belajar serta mendapatkan bimbingan demi bekal dan kelancarannya di kehidupan yang mendatang.

2. Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dengan pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam keluarga/pergaulannya sehari-hari.

Pendidikan informal ini meliputi pendidikan secara langsung yang berkaitan dengan pribadi anak itu sendiri dengan pergaulannya, baik di lingkungannya maupun lingkungan terbuka atau lingkungan luar.

Menurut Mooridjan, seorang pengamat pendidikan, dalam uraian KHD tentang tri pusat sistem pendidikan, dikatakan bahwa pusat pendidikan terutama untuk anak adalah didalam rumah tangga dengan ibu dan bapak sebagai pendidik. Selain waktu terbanyak dari seorang anak itu memang dalam rumah, juga sebenarnya hubungan emosional yang dapat membangun sikap, sifat dan watak seorang anak dimulai sejak lahir, dalam rumah.

Saat sang bayi lahir, guru bicara pertama, guru nyanyi pertama adalah ibu. Pendeknya sebelum anak mengenal sekolah, bahkan masih dalam masa "Aha Elibris" (selalu ingin bertanya) peranan orang tua sangat besar.

a. Pentingnya pendidikan informal

pendidikan informal merupakan penidikan pemula, sebelum melangkah kepada pendidikan formal. Berhasil atau tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan ini adalah pundamen atau dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik dis ekolah maupun dalam masyarakat.

Hal yang dikemukakan tadi tidak bisa disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Tentang pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga itu telah dinyatakan oleh banyak ahli didik dari zaman yag telah lampau.

Comenius, seorang ahli didaktik yang terbesar, dalam bukunya Didaktica Magna, disamping mengemukakan azas-azas didaktiknya yang samapai sekarang masih dipertahankan kebenarannya, juga menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu bagi anak-anak yang sedang berkembang. Di dalam uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak sampai mencapai tingkat kedewasaan, ia menegaskan behwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu). Untuk tingkatan ini ditulisnya sebuah buku penuntun, yaitu informatorium. Di dalamnya diutarakan bagaimana orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-anaknya.

J.J, Rouseatu, sebagai salah satu pelopor ilmu jiwa anak mengutaarakan pula betapa pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia menganjurkan agar pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap-tiap masa perkembangannya sedari kecilnya, dijelaskannya pendidikan-pendidikan manakah yang perlu diberikan kepada anak-anak mengigat msa-masa perkembangan anak itu.

b. Peranan pendidikan informal (keluarga) terhadap pendidikan anak

1. Peranan ibu

pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah menjadi orang yang paling pijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya.

Sesuai dengan pungsi san tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat disimpulakan bahwa peranan ibu dalam nemdidik anak-anaknya adalah sebagai:

- Sumber dan pemberi rasa kasih saying,

- Pengasuh dan pemelihara,

- Tempat mencurahkan isi hati,

- Mengatur kehidupan dalam rumah tangga,

- Pembimbing dalam hubungan pribadi,

- Pendidik dalam segi-segi emosional

2. Peranan ayah

Disamping ibu, seorang ayahpun memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestasinya. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.

Meskipun demikian, ada banyak factor kesalahan dalam pendidikan akibat ayahnya yang terlelu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anaknya dan mendidik untuk mengembangkan jiwa kepribadian anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang secara sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anak-anaknya dan pendidikan diserahkan ke sekolah yang diurus oleh ibu anak-anak. Ayah hanya memberikan biaya pendidikan anaknya dan tidak memberikan bimbingan atau arahan pendidikan. Hal inilah yang sering terjadi di kalangan kehidupan kita.

Ditinjau dari fungsi dan tuganya sebagai ayah dalam pendidikan anak-anak yang lebih dominan adalah sebagai:

- Sumber kekuasaan di dalam keluarga

- Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,

- Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,

- Pelindung terhadap ancaman dari luar,

- Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,

- Pendidik dalam segi-segi rasional

3. Peranan nenek

Selain oleh ibu dan ayah, banyak pula anak-anak yang menerima pendidikan dari neneknya, baik nenek laki-laki maupun nenek perempuan ataupun keduanya.

Umumnya, nenek itu merupakan sumber kasih saying yang mencurahkan kasih sayangnya yang berlebih-lebihan terhadap cucunya itu, mereka semata-mata memberi belaka. Maka dari itu, mereka lebih memanjakan cucu-cucunya dengan sangat berlebih-lebihan. Terkadang hal ini mengakibatkan adanya pertentangan atau perselisihan antara orang tua anak dan nenek mengenai cara mendidik anak-anaknya.

Sikap nenek yang memanjakan cucunya itu bisa menjadikan salah satu factor adanya kesulitan dalam belajar. Oleh sebab itu, pendidikan nenek dengan cara pandang seorang nenek jangan diberikan secara bebas, dan harus diperhatikan secara seksama serta ibu harus memberikan bimbingan pada anak untuk menguatkan kepribadiannya.


3. Pembinaan kerjasama orang tua, sekolah dan masyarakat

Proses pendidikan yang dilakukan oleh ketiga lingkungan tersebut dapat di kemukakan sebagai berikut, secara mental spiritual dasar-dasar pendidikan diletakan oleh rumah tangga, dan secara akademik konseptual dikembangkan oleh sekolah sehingga perkembangan pendidikan anak makin terarah.

Betapa eratnya kerjasama yang terpadu dari ketiga macam lingkungan pendidikan untuk membawa anak kepada tujuan bersama, yaitu membentuk anak menjadi anggota masyarakat yang baik untuk bangsa, negara, dan agama.

Unsur-unsur pokok yang ada dalam suatu masyarakat adalah:

a. Adanya unsur kelompok manusia yang tinggal di daerah tertentu.

b. Mempunyai tujuan yang sama.

c. Mempunyai nilai-nilai dan aturan yang di taati bersama.

d. Mempunyai organisasi yang di taati.

Kerjasama ini sebagai rangsangan dan pendidikan terbesar bagi anak, sebab hasil input dan autput anak tetap dari keluarga, ke sekolah, ke masyarakat dan kembali ke keluarga. Hal ini tidak bisa ditentang lagi, kesemuanya itu anak memerlukan pendidikan yang eksta bagi kelancaran dalam hidupnya yang berangsur-angsur dan berjangka panjang.

4. Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan yang dikemukakan, maka tidak di pungkiri lagi kepentingan dalam pendidikan informal atau pendidikan keluarga, karena pendidikan keluarga sebagai awal pendidik bagi anak sekaligus penentu baik-buruknya pendidikan yang akan dilakukan anak selanjutnya, yaitu pada pendidikan formal.

Orang tua sebagai stimulus dan kunci pendidikan anak dalam keluarga harus benar-benar mendidik dan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak. Tidak ada alasan bagi orang tua untuk mengelak atau menghindari terhadap pendidikan anak, meninjau pendidikan informal atau kelurga begitu sangat diperlukannya bagi anak dan sangat pentingnya bagi perkembangan anak.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

makalah pendidikan formalnya mn?

Anonim mengatakan...

saya minta semua makalah jurusan PAI. tolong segera d buat. sy mau mengkopy nya

Anonim mengatakan...

matur nuhun mas makalahnya. bikin yg lbh banyak ya